Jumat, 27 Januari 2012

PROYEKTOR MINI UNTUK iPHONE



Anda biasanya merekam momen penting di handphone atau smartphone seperti iPhone. Tetapi pada saat akan memutar dan menontonnya bersama teman-teman menjadi kendala karena ukurannya yang kecil. Tapi tidak usah khawatir karena sekarang ada Proyektor Mini untuk iPhone. Proyektor Mini ini mampu menampilkan gambar dengan ukuran 40 inci pada permukaan layar datar seperti tembok atau lainnya serta Proyektor Mini ini mampu menghasilkan suara yang lumayan keras karena terdapat speaker dengan kemampuan 1 watt. 
Selain itu proyektor mini ini mampu memancarkan film hingga 120 menit tanpa henti atau menggunakan power supply untuk penggunaan tak terbatas. Proyektor Mini ini dapat dihubungkan dengan iPhone 4, 4S dan 3GS. Proyektor ini mampu membuka format Video : AVI, RM, RMVB, 3G, MPG, MPEG, MP4, dan Audio : MP3, WMA serta foto : JPEG. Proyektor Mini juga dilengkapi dengan slot USB, kartu SD dan input A/V serta dilengkapi dengan baterai internal 1700mAh. Proyektor ini memiliki ukuran 105 x 55 x 22 (mm). Proyektor Mini ini dibanderol dengan harga 121,20 dolar atau sekitar 1,1 jutaan.

Televisi Tanpa Kabel Dari HaieR



Teknologi terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tidak hanya handphone, komputer, atau tablet saja yang banyak memunculkan produk terbarunya. Tetapi televisipun kini tidak mau ketinggalan untuk berevolusi dan berinovasi mengikuti tren yang sedang in saat ini. Setelah sebelumnya bermunculan televisi dengan layar datar, kemudian muncul lagi televisi dengan layar 3D. Nah sekarang muncul lagi teknologi terbaru yakni televisi layar datar 3D dengan ukuran besar tanpa kabel listrik. 
Produsen televisi asal China yakni Haier baru saja mengeluarkan produk terbarunya yang diberi nama Haier 55 inci 3D. Televisi ini memiliki kelebihan dibandingan dengan televisi lainnya karena televisi ini tidak menggunakan kabel untuk menyalakannya. Televisi ini menggunakan sinyal WHDI (Wireless home Digital Interface) yang memungkin televisi menyala melalui metode induksi listrik atau charging nirkabel. Sangat praktis bukan jadi anda bisa memindahkan televisi kemana saja anda suka tanpa perlu mencari colokan listrik.

ROBOT BAYI

Robot Bayi Kini Telah Lahir


Tampaknya para insinyur dan pembuat robot tidak pernah lelah untuk menciptakan robot yang mirip dengan manusia. Baru-baru ini seorang pakar robot membuat sebuah robot bayi. Tapi robot bayi ini bentuknya sangat mengerikan karena si robot ini tidak memiliki daging alias rangkanya saja. Robot ini diberi nama Animatronic Baby.

Robot bayi ini mampu mendesis, memukul-mukul, menggerakan tangan, kaki dan kepalanya. Gerakannya hampir sempurna seperti bayi manusia. Robot ini dibuat oleh seorang ahli robot yang bernama Chris Clarke. Chris membuat Robot ini untuk efek film atau iklan, tapi bukan dalam bentuk seperti ini. Chris sudah merubah robotnya menjadi seorang bayi layaknya bayi sungguhan.

Langkah langkah sebelum memotret


Berbeda dengan pendapat yang popular, foto yang bagus bukan di dapat karena keberuntungan, tapi lebih ke pengambilan keputusan. Banyak hal yang perlu di pikirkan sebelum membuat sebuah foto. Untuk pemula, sulit rasanya harus memikirkan begitu banyak langkah. Tapi dengan latihan yang berkesinambungan, saya yakin kita akan dapat melakukannya secara alami.

1. Temukan subjek yang menarik
Cobalah untuk memilih subjek yang menarik, misalnya di jalan-jalan yang sibuk, usahakan mengambil foto potret dari orang, sebuah bangunan, mobil atau sebuah aktifitas. Berhati-hatilah untuk tidak memasukkan terlalu banyak elemen dalam foto tersebut. Terlalu banyak detail akan membuat orang yang melihat foto menjadi bingung tentang apa yang ingin Anda sampaikan.


2. Kualitas dan arah cahaya
Mengetahui kualitas dan arah cahaya sangat memperngaruhi suasana foto. Secara umum, ada tiga jenis cahaya

Cahaya yang keras (hard light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif kecil / terkonsentrasi. Misalnya: cahaya matahari, lampu kilat kamera, senter.

Cahaya (soft light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif besar. Contohnya soft box, reflektor, permukaan langit-langit.


Yang terakhir adalah cahaya yang menyebar (diffused light). Cahaya model ini berasal dari sumber cahaya yang relatif sangat besar. Misalnya langit di saat mendung atau tertutup awan.

Arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah) juga merupakan aspek yang penting untuk memberikan kesan tertentu. Perhatikan baik-baik arah dan kualitas cahaya.
Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan karakter subjek

Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan karakter subjek

3. Komposisi
Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai dari memilih latar belakang. Latar belakang yang bersih / polos adalah langkah awal yang baik. Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga komposisi foto terlihat menarik.

Jika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari rumus-rumus komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa membantu Anda membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds, golden rasio, skala dan lain-lain.

4. Pilih bukaan / aperture
Bukaan lensa menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke bodi kamera. Bukaan juga mengatur kedalaman fokus (depth of field). Semakin besar bukaan lensa, semakin tipis kedalaman fokus dan sebaliknya. Kita harus menentukan apakah foto yang kita ambil memiliki kedalaman fokus yang tipis atau dalam.

Secara umum untuk foto potret, kita ingin kedalaman fokus yang tipis sehingga potret tersebut terlihat lebih artistik, sehingga bukaan yang kita pilih seharusnya besar. Tapi kalau kita foto pemandangan, kita biasanya ingin semua elemen dalam foto terlihat jelas dan fokus, maka bukaan yang kita pilih seharusnya kecil.

5. Pilih kecepatan rana / shutter speed
Kemudian, kita harus menentukan apakah kita mau membekukan subjek foto, atau merekam pergerakan subjek. Bila kita ingin membekukan subjek, kita harus dengan mengeset shutter speed dengan teliti.

Untuk mencegah blur karena tangan + kamera kita bergoyang, kita juga harus mengikuti aturan 1 / ukuran fokal lensa. Kemudian kita amati berapa cepat subjek foto bergerak. Subjek foto yang bergerak dengan kecepatan tinggi membutuhkan kecepatan rana yang sangat cepat.

6. Memilih lensa dan fokal lensa yang optimal
Tidak semua lensa itu menghasilkan hasil yang sama. Ada lensa lebar, lensa standard dan lensa telefoto. Setiap fokal lensa memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Lensa lebar memberikan kesan dimensi, distorsi, dan kedalaman fokus yang dalam. Di lain pihak, lensa telefoto membuat foto menjadi dua dimensi (efek kompresi), membuat kedalaman fokus menjadi tipis dan membesarkan subjek yang jauh.

Cobalah foto dengan lensa yang berbeda-beda dan fokal lensa yang berbeda-beda untuk semakin memahami efek-efek yang ditimbulkan tiap-tiap lensa.

7. Tentukan ekposur yang optimal
Kamera biasanya menentukan secara otomatis ekposur yang optimal. Tapi kadang setting yang dibuat kamera tidak sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, bila kita ingin membuat foto low key (foto yang bernuansa gelap) atau high key (foto bernuansa terang), kita harus mengatur setting kamera sendiri supaya optimal.

Tentukan setting eksposur kamera tergantung dari hasil akhir yang Anda visualisasikan dengan mode manual atau gunakan fungsi kompensasi ekposur, saat mengunakan setting otomatis atau semi otomatis (P,S,A)

8. Timing
Putuskan juga apakah waktu dalam pengambilan gambar penting atau tidak. Untuk foto still life (subjek tidak bergerak), timing mungkin tidak terlalu penting. Tapi untuk candid terutama foto olahraga, timing menjadi sangat penting. Bila demikian, berlatihlah untuk bisa mengambil foto dengan timing yang tepat. Latihan antisipasi, kesabaran dan kuasailah kamera/alat fotografi Anda sehingga bisa mengambil foto dengan timing yang optimal.

Sumber : http://www.infofotografi.com/

Aspek teknis dalam fotografi


Yang sering menjadi kendala utama fotografer pemula adalah kendala teknis. Banyak yang tidak mengetahui dasar dan tidak mengenal kameranya dengan baik. Saya pikir ini penting sekali untuk diatasi sebelum melangkah lebih jauh. Dengan menguasai aspek teknis, kita bisa membuat foto yang kita inginkan.

EXPOSURE / PENCAHAYAAN

Inti fotografi adalah pencahayaan, maka itu sangat penting kita memahami hal ini. Ada tiga faktor utama yang menentukan pencahayaan yaitu bukaan (aperture), kecepatan pemantik (shutter speed) dan sensitivitas sensor (ISO).


JENIS MODE KAMERA YANG DIPILIH

Berkaitan erat dengan pencahayaan, pertanyaan yang sangat sering saya dapatkan adalah mode kamera apa yang saya harus pakai. Bagi yang memahami prinsip pencahayaan, tentunya lebih cenderung memakai Manual (M), Aperture Priority (A/Av) atau Shutter Priority (S/Tv).

Lalu bagaimana dengan Auto mode, atau Program (P) mode atau scene modes seperti landscape mode (yang gambarnya seperti gunung) atau portrait mode (yang gambar wajah orang dari samping)? Apakah boleh memakai mode itu? Boleh saja kalau belum memahami pencahayaan, tapi bila telah memahami, otomatis kita tidak butuh lagi mode-mode tersebut.


Saya sendiri menyukai Aperture Priority, karena saya bisa fokus dalam mengendalikan berapa kabur latar belakang foto.



Mempelajari pencahayaan ibaratnya seperti belajar mobil manual, berenang atau belajar naik sepeda. Pertama-tama rasanya susah sekali, tapi kalau sudah memahami dan disertai praktek yang teratur, segalanya akan menjadi lancar. Setelah memahami hal ini, hasil hasil foto-foto Anda akan lebih konsisten.


EXPOSURE COMPENSATION / KOMPENSASI

Histogram: Kalau kurva berwarna hitamnya banyak menumpuk di sebelah kanan seperti ilustrasi di atas. Ini menandakan pencahayaannya terlalu berlebihan
Masih berkaitan dengan pencahayaan, hal yang perlu diperhatikan terutama fotografi digital adalah menghindari pencahayaan berlebih sehingga foto menjadi terlalu terang karena akan banyak detail yang hilang dan tidak bisa dimunculkan kembali. Untuk mengecek apakah foto kita terlalu terang, kita bisa lihat di layar LCD atau histogram.

Selain itu seringkali bila pemandangan di depan kita lebih banyak warna gelapnya daripada terangnya, kamera sering salah menafsirkan, sehingga foto menjadi lebih terang. Untuk itu, kita bisa mengakalinya dengan mengunakan fungsi kompensasi pencahayaan.

Nilai kompensasi tergantung pemandangan, jenis pengukur cahaya /metering yang aktif dan jenis kamera. Saran saya coba-coba saja sampai menemukan pencahayaan yang optimal.

MENCEGAH FOTO KABUR / GOYANG

Dua faktor foto kabur atau goyang adalah salah fokus atau shutter speed kurang tinggi. Untuk masalah auto fokus, jangan mengandalkan setting automatic focus, tapi pilihlah titik fokus tertentu. Bila subjek bergerak, maka gunakanlah continuous AF sehingga auto focus bisa mengikuti subjek.

Untuk memastikan fokusnya benar-benar telah terkunci, bisa dari suara “beep” atau lihat konfirmasi AF yang biasanya berbentuk bulatan atau kotak hijau di dalam jendela bidik / viewfinder.


Berkenaan dengan masalah shutter speed, untuk foto subjek yang bergerak, butuh shutter speed yang cukup tinggi. Contoh: minimal 1/125 untuk foto orang berjalan. Kalau lebih rendah, foto akan kabur. Di kondisi cahaya yang kurang baik, triknya adalah menaikkan nilai ISO, sehingga shutter speed tinggi bisa dicapai.


DEPTH OF FIELD / KEDALAMAN FOKUS

Kedalaman fokus yang tipis membuat subjek lebih menonjol dan latar belakang menjadi blur sehingga berkesan artistik.

Untuk membuat efek seperti itu, saya pernah menulis artikel faktor-faktor yang menentukan latar belakang menjadi kabur.


WHITE BALANCE

Tips terakhir untuk artikel ini adalah menentukan setting WB / White balance yang tepat dengan kondisi atau hasil yang ingin dicapai. Memang di setiap kamera biasanya telah ada AWB atau Auto White Balance, tapi sekali lagi, AWB sering kali tidak menerjemahkan kondisi lapangan dengan baik atau tidak memahami keinginan kita.

Misalnya bila kondisi cahaya di lapangan mendung, maka pilihlah WB cloudy (yang bergambar seperti awan). Kalau di bawah bayangan, pilih Shade dan seterusnya. Kalau di dalam ruangan yang lampunya kuning, maka pakailah WB tungsten (yang gambarnya seperti bola lampu).


Bila ingin foto terlihat lebih hangat (kekuningan/jingga), maka set WB ke cloudy atau shade. Bila ingin foto terlihat lebih dingin / kebiruan, maka pilihlah WB tungsten.


Untuk kamera yang canggih, kita bisa mengeset temperatur warna sendiri dalam derajat Kelvin. Makin rendah makin biru, makin tinggi makin kekuningan.



Sebelum mengembangkan fotografi secara artistik, tentunya kita harus menguasai hal-hal teknis terlebih dahulu. Maka itu, kita benar-benar perlu sungguh-sungguh belajar dan berlatih.


Lalu saya perlu tekankan juga bahwa untuk menguasai hal-hal teknis, tidak diperlukan kamera atau lensa yang canggih yang mahal. Asal kameranya punya fungsi Manual dan semi otomatis seperti Aperture priority atau Shutter priority, maka Anda bisa mempraktekkan prinsip-prinsip fotografi diatas.


Banyak juga yang di bahas di artikel ini, semoga bisa dipahami dan selamat berlatih.


Sumber :
http://www.infofotografi.com ( dengan berbagai perubahan)

KEBANGKRUTAN KODAK


Astronot Neil Amstrong, seandainya masih hidup, menjadi orang yang paling menyesal ketika mendengar berita perusahaan legendaris dan pelopor kamera di Amerika Serikat (AS), Kodak, jatuh bangkrut, Kamis (19/10).
Padahal lebih dari  satu abad lalu, Kodak hadir dan memperkenalkan fotografi ke masyarakat luas lewat produknya. Dan  Neil Amstrong pernah memakai produk perusahaan ini ketika menginjakkan kaki pertama kali ke bulan pada 1969.

Setelah bertahun-tahun gagal mengikuti era digital, Kodak mengajukan perlindungan pailit. Pemimpin perusahaan Kodak, Antonio Perez menyebutkan, dewan direktur dan segenap tim manajemen meyakini bahwa ini merupakan langkah penting dan tepat dilakukan, demi masa depan Kodak.
Ditambahkan Perez, tujuan mendaftarkan diri bangkrut tersebut diambil untuk memaksimalkan nilai pemegang saham, termasuk para karyawan, pensiunan, dan kreditor, serta pengurus dana pensiun.

Restrukturisasi Kodak


Perusahaan yang berusia lebih dari 130 tahun itu mengaku telah mendapatkan pinjaman dari Citigroup senilai US$ 950 juta,  untuk kurun waktu 18 bulan. Pinjaman dan perlindungan pailit AS memberi kesempatan kepada Kodak untuk menemukan pembeli 1.100 paten teknologi produk fotografinya.


Hal ini menjadi kunci untuk dapat terus merestrukturisasi dan membayar ribuan karyawannya. Kodak pernah mendominasi industri kamera dan perfilman, namun gagal merangkul cepat teknologi yang lebih modern, seperti kamera digital, yang ironisnya merupakan temuannya.


Jumlah karyawan di pabrik utamanya merosot tajam hingga 7.000 orang. Pengusaha yang bergerak di bidang public relation, Ronn Torossian kepada kantor berita AP mengatakan,"Status quo membunuh Kodak. Berdiam diri di era yang terus bergerak tak akan berjalan baik. Baik perusahaan besar maupun kecil, harus tetap terus bergerak."


Di masa jaya dahulu, jumlah karyawan Kodak  bahkan mencapai 60 ribu orang. Nilai pasarnya pun kini tenggelam hingga di bawah US$ 150 juta dari sebelumnya, sekitar 15 tahun lalu,  senilai US$ 31 miliar.


Dalam beberapa tahun terakhir, pimpinan perusahaan gagal memulihkan keuntungan tahunan. Kas yang terus terkuras membuat Kodak kesulitan memenuhi kewajibannya terhadap karyawan dan pensiunannya.


Pemimpin Kodak, Antonio Perez mengatakan, pengajuan perlindungan kebangkrutan,  lewat proses pailit, akan memungkinkan Kodak untuk terus bekerja memaksimalkan aset teknologinya. Selain itu juga membangun teknologi percetakan yang dipatenkan. Kodak mengatakan, hal tersebut disarankan oleh bank investasi Lazard Ltd, yang telah membantu Kodak untuk paten digitalisasi.


Penasihat bisnis lainnya adalah Dominis DiNapoli, spesialis FTI Consulting Inc, yang akan berfungsi sebagai pejabat kepala restrukturisasi Kodak. Tahun 1880, Kodak didirikan oleh pemuda New York, George Eastman. Setelah putus sekolah, Eastman menekuni teknik fotografi.


Dalam delapan tahun, Kodak kemudian menjadi merek dagang terkemuka. Perusahaan Kodak memperkenalkan kamera genggam dan film roll-up . Eastman juga memperkenalkan sistem "bagi hasil" , dimana perusahaan membayar bonus kepada karyawannya berdasarkan hasil keuntungan.


Hampir seabad setelah berdirinya perusahaan Kodak, astronot Neil Amstrong menggunakan kamera Kodak seukuran kotak sepatu, untuk memotret gambar ketika menjadi orang pertama yang menjejakan kaki di bulan pada tahun 1969. Enam tahun setelah itu, Kodak menciptakan kamera digital.


Namun ukuran kamera digital sebesar pemanggang roti itu, terlalu besar bagi fotografer amatir. Mereka kini lebih suka mengantungi kamera digital buatan Nikon, Canon atau Casio, di saku mereka. Namun bukannya mengembangkan teknologi kamera digital, kodak hanya menyaksikan bagaimana para pesaingnya mengambil pasar, dan Kodak tak mampu merenggut pasar kembali.  [Rtr/P/DW/L-8]


Sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/tragis-kodak-bangkrut/16257

MAKALAH SOSIOLOGI KOTA DAN DESA

BAB II
PEMBAHASAN

A.     MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
a.      Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1.       Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.      Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3.      Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
b.      Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong


c.        Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.      Mengurangi Pemanasan Global
Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2.      . Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.
Sampah adalah musuh kebersihan yang paling utama. Sampah dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
·         Membersihkan Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
·         Membersihkan Sampah Non Organik
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lal



PENYEBAB LINGKUNGAN MENJADI TIDAK SEHAT
Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar.

a.      Pencemaran Air
Pencemaran air dapat mengakibatkan aliran air terhambat. Jika hujan tiba, akan menimbulkan banjir. Ikan dan hewan lain yang ada di laut akan mati. Masyarakat sulit mendapat air bersih, akibatnya penyakit menyerang masyarakat. Lingkungan yang tidak sehat ditandai air yang kotor. Sungai yang airnya kotor sangat berbahaya jika digunakan untuk mandi, minum mencuci pakaian, dan mencuci alat memasak. Air yang kotor, jika diminum, dapat menyebabkan penyakit, seperti diare dan muntaber. Jika air yang kotor digunakan untuk mandi, akan menyebabkan penyakit kulit, seperti kudis dan gatal-gatal. Jika air di lingkungan rumahmu sudah tidak jernih lagi, perlu penyaringan atau penjernihan.
b.      Pencemaran Udara
Asap yang berbahaya, seperti asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, dan asap pabrik, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Bau yang tidak sedap pun, seperti sampah, parit yang kotor, dapat menyebabkan pencemaran udara. Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan asap pembakaran sampah merupakan unsur pencemar udara. Pencemaran udara membuat napas kita menjadi sesak dan paru-paru pun dipenuhi oleh zat kimia yang merusak alat pernapasan.
c.        Pencemaran Tanah
Selain air dan udara, pencemaran pun dapat terjadi di tanah. Tanah yang sudah tercemar kurang baik jika digunakan untuk bercocok tanam. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan sampah, pemakaian pupuk yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang berlebihan.



1) Pembuangan sampah
Sampah ada yang berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, yaitu sampah sisa-sisa makhluk hidup, seperti daun-daun yang kering. Adapun sampah nonorganik, yaitu sampah plastik, kaca, dan logam. T Sampah organik, jika diolah dengan baik, akan menghasilkan kompos. Akan tetapi, jika tidak diolah dengan baik, sampah-sampah itu akan membusuk dan menghasilkan gas yang disebut metana. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak cepat membusuk. Jika dibiarkan, sampah-sampah itu mencemari tanah. Untuk menguranginya, sampah-sampah ini harus didaur ulang menjadi barang baru. Kertas dapat didaur ulang dengan mudah. Adapun plastik, kaca, dan logam didaur ulang melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal.


2) Pemakaian pupuk yang berlebihan
Pemberian pupuk tanah, jika tidak sesuai dengan ukuran yang tepat, akan mencemari tanah. Tanah menjadi asam dan mematikan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitarnya.





3) Penggunaan pestisida yang berlebihan
Pestisida juga akan mencemari tanah jika digunakan secara berlebihan. Pemberian pestisida yang berlebihan akan membuat hewan yang menguntungkan ikut mati. Jika terbawa aliran air sampai ke sungai, akan mencemari air sungai.


indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut:
1. Penggunaan Air Bersih
Untuk tahun 2007 jumlah keluarga yang diperiksa yang memiliki akses air bersih 72,35 persen. Dari hasil inspeksi sanitasi petugas Puskesmas penggunaan air bersih pada setiap keluarga yang paling tertinggi adalah sumur gali +34,99%, sumur pompa tangan +31,86% ledeng +18,59.
2. Rumah Sehat
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Pada tahun 2007 telah dilakukan pemeriksaan rumah sehat di 40 wilayah Puskesmas di kab.Tangerang, dari hasil inspeksi sanitasi 560.426 rumah maka 68,34 persen dinyatakan sehat.

3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.
Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan.
4. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan
Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan. Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.

B.      MASALAH KRIMINALITAS PERKOTAAN
Kejahatan adalah perbuatan yang melanggar aturan hukum, seperti mencuri, mencopet, menjambret, menipu, merampok, dan membunuh. Kejahatan memiliki dua tingkatan yaitu berat dan ringan. Kejahatan berat adalah kejahatan yang dapat menimbulkan kerugian yang besar, sedangkan kejahatan ringan sebaliknya, seperti mencuri ayam atau melanggar lalu lintas
PENODONG, menganiaya korbannya, penumpang bus keco-petan dompet atau handphone, pengamen mengancam para penumpang agar bersedia memberi uang, pemilik kendaraan tiba-tiba saja kehilangan laptop atau tas yang ada di kendaraannya ketika sedang mengganti ban mobilnya yang bocor. Beberapa jenis kejahatan di atas sudah merupakan hal biasa di ibu kota seperti di Jakarta. Kejahatan di kota-kota besar memang sudah sangat kompleks, bahkan kini bertambah dengan modus baru, yaitu tiba-tiba saja ditodong atau dirampok saat berada dalam lift.
Masyarakat sudah muak, tidak hanya kesal, tetapi sudah memendam rasa kebencian bahkan dendam amat kental. Buktinya, tidak jarang penjambret yang terjebak di tengah-tengah masyarakat, atau maling yang terperangkap di tengah banyak orang, menjadi bulan-bulanan. Tak jarang di antara mereka akhirnya mati. Contoh terbaru adalah dikeroyok hingga matinya seseorang yang diduga penjambret laptop dan tas berisi uang dari dalam kendaraan roda empat yang sebelumnya dipepet dengan sepeda motor oleh komplotan pencuri itu di Jl Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin.
Kematian orang-orang yang diduga penjahat tak lagi mengundang kasihan atau penyelesaian dari masyarakat. Bahkan aparat pun sepertinya kerap melakukan pembiaran. Itu tentunya ada sebabnya. Acap terjadinya tindak kejahatan-seperti pemerasan dan perampokan di persimpangan jalan (lampu merah) oleh kelompok penjahat yang sering memanfaatkan kapak merah, pencongkelan kaca spion mobil mewah, penjam-bretan oleh pengendara sepeda motor-menimbulkan kedongkolan dan kebencian tidak hanya dari korban, tetapi sudah menggurita di tengah rakyat
Tindak main hakim sendiri dari warga merupakan dampak dari rasa kesal yang sudah bertumpuk-tumpuk. Masyarakat tidak saja merasa tidak berdaya menghadapi berbagai tindakan kejahatan. Hari-hari yang penuh tantangan dalam memenuhi kebutuhan keluarga hampir selalu diwarnai oleh tingkah menjengkelkan, terkadang menakutkan, dari pencopet, serta pengamen yang kerap membumbui permintaannya dengan alasan mereka dulunya adalah penjahat dan sebagainya, serta oleh perbuatan pedagang asongan yang kerap juga memaksa.
Tindak kejahatan di Ibu Kota dan kota-kota besar lainnya benar-benar makin menakutkan. Itu bisa terjadi karena kehidupan individu yang kental di tengah masyarakat perkotaan. Karena itu, pemerintah kota, aparat kepolisian seharusnya melakukan pembinaan terhadap masyarakat agar tidak melakukan pengeroyokan terhadap penjahat yang terjebak, tetapi juga melakukan perlawanan secara bersama-sama dan bertindak secara manusiawi terhadap pelaku kejahatan, perbuatan tak menyenangkan d| ruang publik.
Masyarakat perlu didorong agar bahu-membahu mengantisipasi tindak kejahatan. Minimnya jumlah polisi harus diupayakan agar mendapat dukungan dari masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), satpam perusahaan dan perkantoran, perlu ikut dimanfaatkan. Agar tindak kejahatan tak makin merajalela, kepolisian, Satpol PP. satpam, dan masyarakat perlu bersatu melakukan antisipasi, seperti melakukan razia terhadap pengamen, pedagang asongan, pengemis, peminta-minta dengan berbagai kedok, secara berkala. Termasuk terhadap penjahat berkedok pi/n/cyang akhir-akhir ini marak di beberapa ruas jalan di Jakarta dan sekitarnya.***


7 Fakta Tentang Kemiskinan Dan Kriminalitas Jakarta
Kriminalitas dan kemiskinan keduanya mempunyai keterkaitan erat, karena tingginya angka kemiskinan tinggi pula angka dan tindak kriminalitas. Bagi Jakarta sebagai Ibukota Negara yang sebagian besar penduduknya masih di kelompok miskin, dan tentu saja membuat tingkat dan angka kriminalitas menjadi tinggi.
Berikut adalah 7 fakta tentang kriminalitas dan tindak kejahatan di ibukota
1.       Kepadatan Penduduk Jakarta
Kepadatan penduduk Jakarta 13.005 jiwa per km2. Wilayah terpadat di Kota Jakarta Pusat, terutama di Kecamatan Johar Baru 46.500 jiwa per km2.Wilayah terpadat kedua di Kota Jakarta Barat, terletak di wilayah Kecamatan Tambora.
2.      Penduduk Miskin Jakarta
Penduduk miskin tahun 2010 sebanyak 312.180 jiwa, hanya turun 3,4 persen dari tahun 2009.
3.      Angka Pengangguran Jakarta
Angka Pengangguran tahun 2010 582.840 orang , naik 2,4 persen dari tahun 2009. Angka pengangguran terbanyak terletak di wilayah Kota Jakarta Timur 182.820 orang.
4.      Tindak Kejahatan
Tindak kejahatan tahun 2010 sebanyak 55.006 kasus. Artinya telah terjadi 150 kasus kejahatan per hari di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Setiap 9 Menit 56 detik terjadi tindak kejahatan.
5.      Kasus Yang Paling Menonjol
Terdapat 3 kasus kejahatan yang menonjol di Jakarta. Kasus pembunuhan 79 kasus, naik 5,06 persen. Kasus curanmor roda dua sebanyak 8.649 kasus, naik 4,86 persen. Kasus perjudian 974 kasus, naik 4,11 persen. Dengan tingkat penyelesaian kasus 55,3 persen.



6.       Jumlah Personel Anggota Polda Metro Jaya
Jumlah personel Polda Metro Jaya sebanyak 31.153 orang. Artinya 1 polisi melayani 711 warga.
7.      Wilayah Paling Rawan Kejahatan
Wilayah dengan kasus kejahatan terbanyak, Kota Jakarta Pusat 29,29 persen. Sedang Kota Jakarta Timur 22,33 persen. Dan Crime Rate atau risiko penduduk terkena tindak pidana 248 orang per 100.000 penduduk.


Faktor-faktor yang mempengaruhi tinginya tingkat kejehatan atau kriminalitas di daerah perkotaan yaitu:
1.      Lingkungan tempat tinggal atau pemukiman
Perilaku menyimpang pada umumnya sering dijumpai pada permukiman kumuh adalah perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan kelaziman yang berlaku sebagaimana kehendak sebagian besar anggota masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di permukiman kumuh ini berupa perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah dan kotoran di sembarang tempat. Kecuali itu, juga termasuk perbuatan menghindari pajak, tidak memiliki KTP dan menghindar dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti gotong-royong dan kegiatan sosial lainnya. Bagi kalangan remaja dan pengangguran, biasanya penyimpangan perilakunya berupa mabuk-mabukan, minum obat terlarang, pelacuran, adu ayam, , memutar blue film, begadang dan berjoget di pinggir jalan dengan musik keras sampai pagi, mencorat-coret tembok/bangunan fasilitas umum, dan lain-lain. Akibat lebih lanjut perilaku menyimpang tersebut bisa mengarah kepada tindakan kejahatan (kriminal) seperti pencurian, pemerkosaan, penipuan, penodongan, pembunuhan, pengrusakan fasilitas umum, perkelahian, melakukan pungutan liar, mencopet dan perbuatan kekerasan lainnya.

2.      Kepadatan penduduk (masalah migrasi dan urbanisasi)
Penduduk kota yang semakin membengkak ini sudah barang tentu akan menyebabkan timbulnya berbagai kerawanan sosial di perkotaan. Para migran dari desa ketika pertama kali datang ke kota akan mengalami kesulitan-kesulitan, baik dalam memperoleh prasarana hidup di kota, maupun bebab psikologis yang dihadapi terhadap lingkungan perkotaan. Terjadinya benturan dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru yang pada akhirnya menimbulkan krisis identitas yang merupakan manifestasi dari ketiadaan norma (anomie), yakni kesenjangan antara ditinggalkannya norma tradisional yang mereka hayati sewaktu tinggal di desa dengan diterimanya norma baru di kota. Keadaan ini akan memudahkan para migran melakukan perbuatan yang melanggar norma (perilaku menyimpang) ataupun terjerumus ke dalam tindakan-tindakan kejahatan (Nasikun, 1980).
Dari sudut pandang sosiologi, migrasi dapat menimbulkan lapisan-lapisan sosial baru yang sekaligus dapat menimbulkan beban perkotaan, karena kebanyakan dari mereka yang tidak berhasil hidup layak di kota akan menjadi gelandangan dan membentuk daerah hunian liar, yang sangat rentan terhadap terjadinya kejahatan dan perilaku menyimpang baik antar penghuni itu sendiri maupun terhadap lingkungan disekitarnya.
Selain itu  yang erat kaitannya dengan kepadatan penduduk dan tumbuhnya pemukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar, baik karena urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali. Lebih lanjut, hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan permukiman-permukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari alternatif tinggal di permukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.

3.      Lapangan kerja
Tindak kejahatan biasanya terjadi di kota-kota besar yang memiliki intensitas penduduk yang tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya tindak kejahatan di beberapa kota besar. Salah satunya yang paling mempengaruhi adalah kurangnya kesejahteraan atau perekonomian yang sulit. Dengan  keadaan perekonomian yang kurang banyak orang yang memiliki pendidikan yang kurang akhirnya putus harapan lalu memilih jalan yang salah. Misalnya perampok, pencopet, dan yang lainnya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi kejahatan:

a. Di rumah
Ø  Tutup pintu dengan rapat dan dikunci jika tidak ada orang.
Ø  Jangan membuka pintu untuk orang yang tidak dikenal.
Ø  Saat dalam bahaya segera meminta tolong.
b. Di sekolah
Ø  Jangan menerima ajakan atau pemberian dari orang yang tidak dikenal dan jangan segan-segan menolaknya.
Ø  Berteriaklah jika ada ancaman bahaya!
c. Di lingkungan luar rumah
Ø  Jangan pergi ke tempat sepi atau asing sendirian.
Ø  Selalu minta izin dan memberi tahu tempat yang akan kamu tuju pada orang tuamu.
Ø  Cari informasi terlebih dahulu mengenai tempat yang akan kamu kunjungi.



KEJAHATAN TERJADI BUKAN SAJA KARENA ADA NIAT TETAPI JUGA KARENA ADANYA KESEMPATAN ______JADI WASPADALA-----WASPADALA_______OKKKK__





BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
 Masalah kriminalitas di indonesia masih memprihatinkan karena fakta menunjukan di indonesia terutama di kota-kota besar angka kriminalitas masih sangat tinggi hal ini menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat juga tenntunya.
B.      SARAN
Pemerintah daerah setempat—dalam hal ini Kelurahan, dapat melakukan kegiatan penyuluhan dengan bekerjasama dengan instansi terkait dengan materi yang berhubungan dengan konsep praktis tentang penyelesaian masalah utama yang dihadapi kaum migran, khususnya tentang pemerataan atau pemulangan penduduk, peningkatan pengetahuan dan kesadaran hukum.
Dalam mengangani dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan dan ketertiban umum, sangat memerlukan kesabaran dan perilaku yang lebih persuasif dari pemerintah kelurahan. Oleh karena itu, dalam setiap langkah campur tangan mengatasi segala persoalan yang menyangkut pelanggaran disiplin lingkungan dan ketertiban umum bagi warga permukiman kumuh, baru dapat dilakukan dengan cara membimbing dan menegurnya secara kekeluargaan. Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhkan partisipasi dan motivasi masyarakat dalam menyerap dan mematuhi berbagai imbauan tokoh masyarakat setempat, terutama dalam upaya menciptakan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat.
Mengenai upaya rehabilitasi oleh pihak pemerintah terhadap peningkatan dan pemanfaatan sumberdaya masyarakat, dapat dilakukan dengan pelatihan keterampilan, penyaluran tenaga kerja secara resmi atau penampungan terhadap warga-warga tuna karya. Upaya ini perlu disertai penyediaan modal kerja yang memadai, bidang kerja yang sesuai dengan minat dan bidang keahlian mereka itu, dan pemasaran produksi yang mendukung.
Upaya di bidang penanggulangan permukiman kumuh, dengan cara yang lebih manusiawi dan mempertimbangkan jalan keluar terbaik dan memihak kepada kepentingan kaum migran. Penganggulangan tidak dilakukan secara brutal dengan menggusur tanpa pemberitahuan dan batas waktu yang cukup. Perlakuan dan pemberian sanksi keras, seperti denda yang berlebihan, penyitaan terhadap harta benda, atau pemberian ganti rugi yang menekan harus dihindari.