Jumat, 27 Januari 2012

KEBANGKRUTAN KODAK


Astronot Neil Amstrong, seandainya masih hidup, menjadi orang yang paling menyesal ketika mendengar berita perusahaan legendaris dan pelopor kamera di Amerika Serikat (AS), Kodak, jatuh bangkrut, Kamis (19/10).
Padahal lebih dari  satu abad lalu, Kodak hadir dan memperkenalkan fotografi ke masyarakat luas lewat produknya. Dan  Neil Amstrong pernah memakai produk perusahaan ini ketika menginjakkan kaki pertama kali ke bulan pada 1969.

Setelah bertahun-tahun gagal mengikuti era digital, Kodak mengajukan perlindungan pailit. Pemimpin perusahaan Kodak, Antonio Perez menyebutkan, dewan direktur dan segenap tim manajemen meyakini bahwa ini merupakan langkah penting dan tepat dilakukan, demi masa depan Kodak.
Ditambahkan Perez, tujuan mendaftarkan diri bangkrut tersebut diambil untuk memaksimalkan nilai pemegang saham, termasuk para karyawan, pensiunan, dan kreditor, serta pengurus dana pensiun.

Restrukturisasi Kodak


Perusahaan yang berusia lebih dari 130 tahun itu mengaku telah mendapatkan pinjaman dari Citigroup senilai US$ 950 juta,  untuk kurun waktu 18 bulan. Pinjaman dan perlindungan pailit AS memberi kesempatan kepada Kodak untuk menemukan pembeli 1.100 paten teknologi produk fotografinya.


Hal ini menjadi kunci untuk dapat terus merestrukturisasi dan membayar ribuan karyawannya. Kodak pernah mendominasi industri kamera dan perfilman, namun gagal merangkul cepat teknologi yang lebih modern, seperti kamera digital, yang ironisnya merupakan temuannya.


Jumlah karyawan di pabrik utamanya merosot tajam hingga 7.000 orang. Pengusaha yang bergerak di bidang public relation, Ronn Torossian kepada kantor berita AP mengatakan,"Status quo membunuh Kodak. Berdiam diri di era yang terus bergerak tak akan berjalan baik. Baik perusahaan besar maupun kecil, harus tetap terus bergerak."


Di masa jaya dahulu, jumlah karyawan Kodak  bahkan mencapai 60 ribu orang. Nilai pasarnya pun kini tenggelam hingga di bawah US$ 150 juta dari sebelumnya, sekitar 15 tahun lalu,  senilai US$ 31 miliar.


Dalam beberapa tahun terakhir, pimpinan perusahaan gagal memulihkan keuntungan tahunan. Kas yang terus terkuras membuat Kodak kesulitan memenuhi kewajibannya terhadap karyawan dan pensiunannya.


Pemimpin Kodak, Antonio Perez mengatakan, pengajuan perlindungan kebangkrutan,  lewat proses pailit, akan memungkinkan Kodak untuk terus bekerja memaksimalkan aset teknologinya. Selain itu juga membangun teknologi percetakan yang dipatenkan. Kodak mengatakan, hal tersebut disarankan oleh bank investasi Lazard Ltd, yang telah membantu Kodak untuk paten digitalisasi.


Penasihat bisnis lainnya adalah Dominis DiNapoli, spesialis FTI Consulting Inc, yang akan berfungsi sebagai pejabat kepala restrukturisasi Kodak. Tahun 1880, Kodak didirikan oleh pemuda New York, George Eastman. Setelah putus sekolah, Eastman menekuni teknik fotografi.


Dalam delapan tahun, Kodak kemudian menjadi merek dagang terkemuka. Perusahaan Kodak memperkenalkan kamera genggam dan film roll-up . Eastman juga memperkenalkan sistem "bagi hasil" , dimana perusahaan membayar bonus kepada karyawannya berdasarkan hasil keuntungan.


Hampir seabad setelah berdirinya perusahaan Kodak, astronot Neil Amstrong menggunakan kamera Kodak seukuran kotak sepatu, untuk memotret gambar ketika menjadi orang pertama yang menjejakan kaki di bulan pada tahun 1969. Enam tahun setelah itu, Kodak menciptakan kamera digital.


Namun ukuran kamera digital sebesar pemanggang roti itu, terlalu besar bagi fotografer amatir. Mereka kini lebih suka mengantungi kamera digital buatan Nikon, Canon atau Casio, di saku mereka. Namun bukannya mengembangkan teknologi kamera digital, kodak hanya menyaksikan bagaimana para pesaingnya mengambil pasar, dan Kodak tak mampu merenggut pasar kembali.  [Rtr/P/DW/L-8]


Sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/tragis-kodak-bangkrut/16257

0 komentar:

Posting Komentar